Joseph Plateau yang mempunyai nama lengkap Joseph Antoine
Ferdinand Plateau adalah seorang ilmuwan fisika asal Belgia. Dialah
penemu gambar gerak yang sampai saat ini terus berkembang di film atau kartun
kesukaan kita.
Ilmuwan
ini lahir pada tahun 1801, bulan Oktober, tanggal 14 di Brussels, Belgia.
Ayahnya adalah seorang pelukis bunga yang berbakat. Menurut Van der Mensbrugghe, seseorang yang memperhatikan Joseph
Plateau, ilmuan kita ini sudah bisa membaca pada umur enam tahun, ini membuat
dia mejadi child prodigy(seseorang
yang sudah bisa melakukan sesuatu hal lebih cepat dari orang lain pada umumnya)
saat zaman tersebut. Saat masih duduk di bangku sekolah dasar, ia sudah
tertarik oleh ilmu fisika, melihat dari eksperimennya dan dia berjanji bahwa
suatu saat ia akan membuka segala misteri tentang fisika . Libur sekolah biasa
dia habiskan di sebuah kota bernama
Namur, Wallonia, Belgia selatan bersama keluarga serta pamannya dan sepupunya
yang merupakan teman bermainnya yang bernama Auguste Payen, yang nantinya akan
menjadi seorang arsitek dan prancang utama untuk rel kereta di Belgia. Saat
umur 14 tahun, ia kehilangan kedua orang tuanya. Ibu yang mati setahun sebelum
ayahnya ini membuatnya trauma sehingga ia sakit parah. Ayanya berkeinginan agar
Joseph juga ikut menjadi seorang artis seperti dirinya, sehingga sekolah nya
sudah di atur agar nanti ia menjadi seorang artis. Selesai dari sekolah dasar
Joseph di masukan ke akademi khusus seni
rupa. Disaat ia masih sakit karena trauma kehilangan kedua prang tuanya, ia di
rawat oleh adik laki-laki ibunya yang merupakan seorang pengacara yang bernama M Thirion beserta 2 anak perempuannya. Setelah sembuh dari
penyakitnya ia kembali melanjutkan pelajarannya di akademi seni tersebut.
Walau
pun latihan di akademi begitu berat, namun semua pelajaran yang ia dapat adalah
tentang seni, sedangkan ketertarikannya ada pada bidang sains. Sehingga setiap
malam ia melakukan percobaan dengan apparatus yang di buat sendiri olehnya. Bagi
dirinya, percobaan yang ia lakukan di setiap malam itu bagaikan menghibur
penonton dengan berbagai tontonan yang menarik. Setelah lulus ia memasuki
Athenaeum di Brussles untuk melanjutkan pendidikan ke duanya disana pada tahun
1817. Disana ia di didik oleh seorang yang bernama Adolphe Quetelet, seseorang yang nantinya di lantik untuk
mengurusi masalah matematis di Athenaeum pada tahun 1819. Disana ia juga
mempunyai seorang sahabat dekat yang bisa menemaninya berdiskusi tentang
berbagai macam tentang sains yang sangat dalam, Pierre Verhulst adalah namanya.
Mereka berdua sama-sama di semangati oleh gurunya Quetelet yang tidak hanya
menjadi guru bagi mereka namun sudah merupakan teman mereka. Quetelet lah yang
mengatur untuk Plateau dan temanya untuk sering berkunjung ke tempat observasi
nasional diaman disana ia tertarik pada
astronomy.
Pada tahun 1822 Plateau lulus
dari Athenaeum dengan nilai yang sangat
cemerlang. Guru-gurunya menyarankan dia untuk mempelajari filsafat dan sastra
di universitas Liège untuk mencapai target untuk mempelajari
hukum. Karena walinya adalah seorang pengacara, tentu hokum sudah terasa biasa
baginya, namun bukan ini yang membuat nya tertarik, tapi ia juga tidak punya
pilihan lain untuk mengikuti saran tersebut. Setelah mendapatkan gelar sarjana
di filsafat,sastra serta hokum, ia bejanji bahwa ia akan melanjutkan
pendidikannya di bidang yang sangat ia cintai. Ia pun benar-benar melanjutkan
pendidikannya di bidang fisika dan matematika di universitas Liège. Tak terasa oleh waktu, kini Plateau
bertanggung jawab atas saudara-saudara perempuannya dan dia mengambil tanggung
jawab ini dengan sangat serius. Daripada memperoleh gelar doctor di bidang
matematika dan fisika, ia mengambil pekerjaan di sekolah menengah sebagai
seorang guru matematika di Athenaeum Liège, dia juga menjadi seorang guru untuk
adik perempuannya Joséphine. Walaupun ia mempunyai banyak pekerjaan, Plateau
masih bisa menulis disertasi doctor yang menakjubkan dalam waktu dua tahun dan
dia di lantik menjadi doctor pada 3 June 1829.
Kira-kira itulah biografi dari ilmuan kita ini. Sebelum kita
membahas apa saja yang di teliti oleh Plateau ini, ilmuwan kita ini sebenarnya
buta lho! Ia pun dikenal dengan sebutan si Jenius Buta(Blind Genius). Konon katanya ia menjadi buta karena terlalu banyak
melihat matahari, disaat ia meneliti tentang berbagai fungsi mata manusia. Pada
kenyataannya ia mungkin memiliki kebutaan sementara pada tahun 1829 setelah melihat matahari dalam beberapa detik.
Tapi dalam kisaran tahun 1841-1844 bertahap
menjadi buta karena sebuah infeksi di iris matanya.
Penelitiannya yang
sangat di kenal adalah The Phenakisticope. Alat pertama yang bisa menampilkan gambar bergerak untuk pertama
kalinya. Sekitar 1827, Plateau mencoba untuk mengukur kegigihan ini
dan menemukan durasi rata-rata 34/100 per detik. Hari ini, kita tahu bahwa adanya
gambar cahaya adalah antara 1/20 dan 1/5 detik. Perbedaan antara dua pengukuran
dijelaskan hanya dengan sifat dasar dari instrumen yang digunakan oleh Plateau. Pada 1832, ia datang dengan gagasan
membagi disk ke dalam sektor dan pengecatan angka yang sama di pinggir lingkar
masing-masing.Dia kemudian memotong slot antara gambar-gambar, memutar sisi
dicat dengan muka cermin, berputar putaran disk yang sumbu dan melihat melalui
slot. Seperti yang diharapkan,
Plateau melihat sosok tak bergerak dan satu disk.Gambar dicegah penggabungan
berkat slot dari disk yang bertindak sebagai sebuah rana.
Plateau kemudian datang dengan ide
cerdas: "Jika, daripada harus identik angka" tulisnya, "kami
memiliki mereka secara bertahap pergi dari satu posisi ke posisi yang lain, dan
jika kecepatan cukup tinggi untuk gambar-gambar berturut-turut untuk berbaur,
tetapi tanpa mengganggu satu sama lain, kita akan mendapatkan kesan bahwa
masing-masing angka kecil secara bertahap mengubah negara ... "
Plateau karena itu menarik fase yang
berbeda dari gerakan penari melakukan putaran di tepi dari disk. Hasilnya sungguh mengejutkan sebagai
gerakan sekarang bisa dibuat dengan memutar disk. Plateau disebut perangkat nya
"Phenakisticope" (dari bahasa Yunani untuk "melihat
menipu"). Ini adalah
perangkat pertama untuk mensintesis gerakan. Plateau
melukis beberapa disk-nya sendiri, tetapi yang lain dipercayakan kepada
saudaranya mertua, Brussels pelukis Jean-Baptiste Madou. Phenakisticope ini dengan cepat akan
meninggalkan laboratorium untuk menjadi mainan berharga dan dalam "Monde
Littéraire" 17 April 1853, Baudelaire menerbitkan sebuah teks berjudul
"La Moral du joujou" (A Toy luar biasa) di mana ia memuji kebajikan
ini mainan ilmiah : "Kelemahan utama dari mainan ini adalah bahwa mereka
mahal. Tapi mereka dapat
memberikan hiburan untuk waktu yang lama dan mengembangkan rasa untuk efek yang
luar biasa dan mengejutkan dalam pikiran anak "Baudelaire kemudian
diberikan penjelasan rinci tentang Phenakisticope dan dari" angka dua
puluh menari identik melakukan gerakan yang sama dengan presisi fantastis
"
Untuk
mengingat jasa Joseph Plateau ini, ada sebuah fetival di suatu daerah yang di
sebut Flanders International Film Festival – Ghent, dimana di dalam festival ini mereka
akan menyajikan penghargaan yang di sebut Special Honorary Joseph
Plateau Awards pada satu atau lebih kepada
tamu spesial yang mempunyai prestasi di bidang pembuatan film yang prestasinya telah mendapatkan dia tempat khusus dan berbedadalam sejarah film
internasional membuat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar